Selasa, 29 Maret 2016

Pengertian Wacana Menurut Para Ahli

Kesimpulan Pengertian Wacana Menurut Para Ahli
1. Harimukti  Kridalaksana
Dapat dikatakan wacana apabila:
1.   Sebuah karangan dapat dikatakan wacana apabila karangan tersebut  utuh.
2.   Satuan bahasa terlengkap dan memiliki satuan gramatikal tertinggi.
3.   Frase, paragraf, kalimat, bahkan kata membawa amanat lengkap.
2. Edmonso
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Suatu peristiwa yang terstruktur.
2. Dapat diwujudkan di dalam perilaku linguistik.
3. Bambang Hartono
Dapat dikatakan wacana apabila:
1.  Satuan kebahasan memiliki unsur yang lengkap, tersusun oleh kata,  frase,
                              kalimat baik lisan maupun tulisan.
2.   Satuan kebahasaan yang memiliki pengertian serasi dan terpadu, baik da-
                               lam pengertian maupun manifestasi fonetisnya.
4.   Longacre
Dapat dikatakan wacana apabila:
1.  Rentetan kalimat itu membentuk pengertian yang serasi.
2.  Rentetan kalaimat itu mampu memanifestasikan fonetisnya ssuai kead-
                             aan.
5. Crystal
Dapat dikatakan wacana apabila:
1.  kalimat dalam bidang linguistik memiliki sinambung kalimat yang luas.                                              
2.  Dari sudut psikolinguistik, apabila suatu proses kata atau kalimat yang
                           yang dinamis pengungkapanya dan pemahaman dalam   berkomunikasi.
6. Samsuri
Dapat dikatakan wacana apabila
-Kebahasaan itu utuh dalam komunikasi.
7. Tarigan
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Jika satuan bahasa itu lengkap dan tertinggi atau terbesar.
2. jika kohesi dan koherensi yang tinggi yang berkesinambungan mulai dari
                            awal sampai akhir.
8.Cook
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Kata atau kalimat itu mempunyai kekuatan untuk meaksa orang lain
                            untuk berbuat.
2. Jumlah tutur yang dilisankan dalam waktu singkat dan jelas.
9. Hinds
Dapat dikatakan wacana apabila:
-Memiliki struktural yang esensial dari suatu segmen percakapan.
10. Quirk, dkk.
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Dalam percakapan penutur dan petutur dapat menghasilkan pertanya-
                            an dan respon.
2. Pernyataan dan pertanyaan, dan
3. Pernyataan dan pernyataan.
11. Brown dan Yule
Dapat dikatakan wacana apabila:
 -Komunikasi lisan yang berupa ujaran. Artinya, ujaran adalah kalimat yang                             
                           Diucapkan secara lisan dan bersifat final.
12. Holliday dan Hassan
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Satu kesatuan semantik.
2. Memiliki kesatuan arti.
13. van  Dijk
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. memiliki bangun teoritis yang abstrak.
2. Memiliki perwujudan fisik berupa teks.
14. Hoed
Dapat dikatakan wacana apabila:
1. Berkaitan dengan konteks komunikasi.
2. Sesuai dengan situasi konteks bahasa dan nonbahasa pada tataran langue
Logo Unhalu_Colour 2                            dan Parole.
7. Bambang Hartono
            sBambang Hartono mengatakan bahwa wacana adalah suatu kebahasaan yang unsurnya lengkap, tersusun oleh kata, frase, kalimat atau kalimat-kalimat, baik lisan maupun tulisan yang membentuk suatu pengertian serasi dan terpadu, baik dalam pengertian maupun manifestasi fonetisnya.
8. cook
            wacana merupakan pembicaraan yang dilakukan dalam kepraktisan tutur yang terjadi dalam waktu singkat.
9. Hinds
            Hinds mengungkapkan bahwa wacana adalah pengungkapan kalimat yang terstruktur yang esensial  dari suatu segmen percakapan.
10. Quirk, dkk.
            Mengungkapakan bahwa wacana adalah percakapan penutur dan petutur sihingga melahirkan pola pertanyaan dan respon (questions and response), pola pernyataan dan pertanyaan (statement and questions), dan pola pernyataaan dan pernyataan(statement and statement).
11. Brown dan Yule
            Mengatakan bahwa dalam komunikasi  secara lisan (seperti percakapan), wacana merupakan proses yang berupa rangkaian ujaran.
12. Halliday dan Hassan
            Wacana merupakan satu kesatuan semantik, dan bukan kesatuan gramatikal. Kesatuan yang bukan lantaran bentuknya (morfem, kata, klausa, atau kalimat), tetapi arti.
13. van Dijk
            Menyatakan bahwa wacana itu sebanarnya adalah bangun teoritis yang abstrak (the absract theoritical construck). Dengan begitu, wacana belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Adapun, perwujudan wacana adalah teks (text).
14. Hoed
            Membedakan pengertian wacana dari teks  berdasarkan pandangan de Saussure yang membedakan langue dan parole. Dikatakan oleh Hoed bahwa adalah bangun teoritis abstrak yang maknanya dikaji dalam kaitannya dengan konteks dan situasi komunikasinya. Yang dimaksud konteks adalah unsur bahasa yang dirujuk oleh suatu ujaran sedangkan situasi adalah unsur nonbahasa yang dirujuk oleh suatu ujaran. Dengan demikian, wacana ada dalam tataran langue sedangkan teks adalah realisasi sebuah wacana dan ada pada tataran parole.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar